- Tiap Hari Truk Terperosok
Hal itu sebagai dampak hancurnya Jalan Kiai Pupus dan Ki Ageng Selo yang kini tengah dilakukan pembetonan. Selain itu juga dampak hancurnya Jalan Panunggulan mulai pertigaan SPBU Gajahmati ke barat sampai di Syeh Jangkung, sehingga truk bermuatan berat dari timur setelah keluar dari Panunggulan tidak bisa lurus ke barat, masuk Syeh Jangkung. Akan tetapi harus belok kiri, masuk Ki Ageng Selo setelah sampai di Perempatan Penthol Blaru.
Hanya yang menjadi masalah, untuk ruas jalan tersebut mulai sebelah utara jembatan yang menikung, saat ini tengah dilakukan pembetonan sepanjang 250 pada sisi kanan (timur). Akan tetapi, sisi barat badan maupun bahu jalan jika dilewati truk bermuatan berat akhirnya ambles, sehingga menjadi penyebab terperosoknya truk yang melintas.
Jika ruas jalan sudah dalam kondisi demikian, kata Kabid Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pati, H Ahmad Faizal, maka semua truk dari Perempatan Kalianyar masuk ke Jalan Mr Iskandar lurus ke selatan lewat jalur Pati-Purwodadi di Dukuh Ngeluk, Desa Panjunan juga di Kecamatan Kota Pati. Tujuannya, hendak lewat di ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati.
Ternyata di ruas jalan itu, meskipun jalan provinsi kondisinya juga mulai hancur setelah digunakan lewat truk bermuatan berat dari Surabaya. ''Dengan demikian, saat ini dalam Kota Pati sisi selatan sudah tidak ada ruas jalan yang bisa dimanfaatkan untuk lewat kendaraan bermuatan berat dari timur,''ujarnya.
Protes
Mengingat hal tersebut, kini tiap subuh ada truk yang coba-coba masuk ke ruas jalan raya tengah Kota Pati. Karena itu, apa pun alasannya pihaknya memprotes keras agar hal itu dilakukan penindakan, mengingat ruas jalan raya dalam kota pada jam-jam tersebut sudah mulai digunakan kegiatan masyarakat berolahraga.
Selain itu, ruas jalan raya dalam Kota Pati, seperti Jalan Pemuda, dan Sudirman kelasnya bukan untuk lewat truk bermuatan berat.
Demikian pula, Jalan Rogowongso, KH Wahid Hasyim, dan Supriyadi pihaknya masih memberikan toleransi untuk lewat bus mini jurusan Pati-Tayu maupun bus AKAP dan AKDP jurusan Pati-Kudus-Semarang, serta truk-truk boks bermuatan barang. ''Untuk bus mini jurusan Pati-Purwodadi, para sopirnya sudah mengambil jalan alternatif lewat JLS pati, meskipun jarak tempuhnya lebih jauh karena harus lewat Margorejo,''imbuh Ahmad Faizal.
Diminta tanggapannya, petugas lapangan dari Balai Teknik Binamarga Wilayah Pati, Priyo (52), pihaknya sudah berupaya hendak menutup ras jalan Pati-Purwodadi yang ambles. Akan tetapi, begitu digunakan truk bermuatan berat dan ada yang terperosok, maka rencana menutup jalan yang rusak tidak bisa dilakukan.
Dalam kondisi seperti ini, pihaknya merasa kasihan pada sopir truk yang terperosok karena untuk menarik kendaraannya tentu harus menunggu sewat alat berat oleh pihak perusahaan. Terkadang-kadang sopir harus menunggu sampai dua hari, dan kehabisan bekal uang selama dalam perjalanan tentu tak bisa dihindari.
Mengingat hal tersebut, maka untuk memulai mengatasi sementara kondisi itu secara teknis belum bisa dilakukan, karena harus menggunakan material batu belah. ''Akan tetapi, sumber dana untuk keperluan itu tidak ada sehingga harus diusulkan dulu masuk pos anggaran bencana alam, tapi pelaksanaan pekerjaannya nanti kalau cuaca sudah benar-benar tidak turun hujan.''(ad-42,47)
http://www.suaramerdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar