Satu Ekor Tikus Dihargai Rp 1.000


Yon Haryono | Rabu, 24 April 2013 | 11:52 WIB | Dibaca: 66 | Komentar: 0
Sebagian hasil gropyokan tikus. (Foto:Cuk)
PATI (KRjogja.com)- Tikus, ternyata ada nilai jualnya. Yakni Rp 1.000 setiap ekornya. Pembelinya, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak). Dibeli, karena wilayah pertanian di Kabupaten Pati sebagai penyangga pangan di Jawa Tengah, ingin menciptakan lahan pertanian tanpa hama tikus.
 Berangkat dari Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), Dispertanak Pati menyemangati petani mencari rekayasa guna menghasilkan produksi padi secara maskimal. Salasatu diantaranya menghilangkan keluhan petani, seperti banyaknya hama tikus yang mengusik tanaman padi.
 Pembasmian hama tikus harus dilakukan secara sporadis ( mendadak ).  Karena tikus masuk kategori hewan yang cepat berkembang biak. Sistim gropyokan dianggap yang paling efektif. Karena begitu diketahui keberadaan liangnya maka satu rumpun tikus  bisa langsung dibasmi semua.
 Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Pati, drh Silvinus Sibabhoka mengungkapkan pihaknya mencatat sudah lima kali gerakan gropyokan tikus yang dilakukan kelompok tani  pada masa tanam II tahun 2013 ini. “Hasilnya, didapatkan  sebanyak 7.800 ekor tikus yang berhasil ditangkap” ujarnya sembari menambahkan tikus yang ditangkap dihargai Rp 1.000 per ekornya. ”Dalam bulan April ini saja petani ditargetkan akan bisa menangkap 2.200 ekor tikus”, tegas Silvinus.(Cuk)
 http://krjogja.com

Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar