(Jateng Headline - PATI) Budidaya joper atau Jowo Super (ayam kampung) di Kabupaten Pati, mulai mendapat apresiasi para peternak dan pelaku usaha. Di Kabupaten Pati, sejumlah daerah mulai membudidayakan ayam joper ini. Harga dagingnya, yang cenderung lebih tinggi dari ayam pedaging menjadi pertimbangan untuk menggeluti usaha budidaya joper.
Budidaya joper yang dikenal masyarakat dengan ayam kampung ini, menjadi
lahan usaha baru dan menjanjikan di Kabupaten Pati. Selain harganya yang
cenderung lumayan tinggi dibanding ayam pedaging, joper juga banyak digemari
masyarakat. Permintaan ayam joper di Kabupaten Pati pun menjadi tinggi. Dengan
modal yang lumayan terjangkau, hanya 500 ribu per boksnya untuk doc (bibit
joper), maka budidaya joper menjadi semakin dilirik masyarakat.
Di Kabupaten Pati saja, budidaya joper mulai dikembangkan di Juwana,
Winong, Wedarijaksa dan Gembong. Dengan masa panen yang cenderung cepat,
sekitar 3 minggu maka usaha ini sangatlah menjanjikan. Terbukti dengan
banyaknya permintaan dari rumah makan dan restauran di Pati, salah satu
peternak joper di Pati adalah Junaidi, warga Desa Bumirejo, Kecamatan
Margorejo, Pati.
Junaidi
menerangkan bahwa, ‘’Kami
membudidayakan joper karena banyaknya permintaan dari pasar di Pati. Terkadang, untuk memenuhi permintaan
konsumen, kami kesulitan. Untuk pasar di
Pati saja, stok joper setiap hari sangat kurang. Setiap hari kami bisa menjual
sekitar 30 hingga 40 kg”
Lebih
lanjut Junaidi menambahkan, bahwa budidaya dan pemeliharaan joper pun tidaklah
membutuhkan biaya yang tinggi. Apalagi Junaidi sudah menemukan formula yang pas
untuk pengobatan dan vitamin untuk joper tersebut. Junaidi tidak menggunakan
obat kimia, namun menggunakan obat herbal buatan sendiri. Dengan obat herbal
tersebut, Junaidi bisa menekan biaya pemeliharaan. Lihat video : https://www.youtube.com/watch?v=AAgvGzo04h4
0 komentar:
Posting Komentar