(Jateng Headline - PATI) Pembangunan
jembatan gantung di dukuh Sampang, Desa Tondomulyo, Kecamatan
Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi jembatan permanen dengan dana APBD
17,1 milyar rupiah,membawa rejeki bagi masyarakat sekitar. Rejeki tersebut hasil dari jasa penyeberangan oleh nelayan
yang beralih profesi. Hal itu
dikarenakan, akses jembatan tersebut merupakan jalan alternatif terdekat.
Salah satu nelayan bernama
Zaenuri mengungkapkan bahwa jalan ini merupakan akses satu-satunya yang
terdekat menuju ke Jakenan. Kalau tidak lewat jalan tersebut, maka harus
memutar lewat Juwana.
“Kalau memutar tentu akan
sangat jauh, ya memang lewat sini yang terdekat jika mau ke Jakenan atau Winong,”
jelasnya.
“Alternatif jalan yang terdekat memang lewat Sampang, sebelum jembatan jadi ya tidak masalah pakai perahu penyeberangan ini,” terang Simon, warga Winong.
Potensi yang ada pun dimanfaatkan oleh nelayan di sekitar jembatan dengan menyediakan jasa penyeberangan. Ternyata jasa peneyeberangan mendapat tanggapan positif masyarakat. Dengan membayar Rp. 2000, dalam sehari para nelayan tersebut bahkan memperoleh penghasilan sekitar Rp. 300 ribu hingga Rp. 500 ribu, bahkan lebih hingga jutaan rupiah.
Panjang jembatan atau lebar sungai yang sekitar 100 meter lebih membuat jasa penyeberangan memang menjadi ramai. Dikarenakan penyeberangan juga tidak memakan waktu lama. Namun demikian, jika kondisi arus sungai semakin besar, maka juga membahayakan. Sampai saat ini, masyarakat belum memikirkan bahaya saat menyeberang dengan perahu walau dengan ongkos yang murah.
0 komentar:
Posting Komentar