(Jateng
Headline – PATI) Pemerintah Kabupaten Pati melalui
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) beberapa waktu sudah
menetapkan bahwa Harga Eceran Terendah (HET) elpiji 3 kg adalah Rp. 15.000,- untuk agen, Rp. 16.000,- untuk ditingkat
pangkalan dan Rp. 17.000,- untuk pengecer.
Disperindag juga sudah melakukan sosialisasi terkait HET tersebut. Namun
demikian, harga elpiji 3 kg di pasaran sulit untuk dikendalikan, bahkan bisa
melambung harganya.
Di beberapa daerah seperti di
Cluwak, Tambakromo, Pati kota dan sebagian besar Kabupaten Pati, harga elpiji 3
kg bahkan ditemukan harga mencapai Rp.
20.000,-. Dan terkadang, elpiji 3 kg
inipun sulit didapatkan oleh masyarakat. Akibatnya, masyarakat pun rela untuk
antri dengan harga yang melonjak hingga melebihi Rp. 20.000,-.
Di Desa Blaru misalnya, Sumiyati
harus rela merogoh koceknya untuk membeli elpiji hingga harga Rp. 22.000,-
bahkan bisa lebih. “Mau bagaimana lagi, harga segitu ya tetap saya beli. Kalau tidak, terus masak pakai apa. Harga berapapun tetap saya beli,” bebernya.
Berbeda dengan Sumiyati, di Desa
Sarirejo contohnya, warga rela mengantri hanya untuk mendapatkan gas elpiji 3
kg, satu minggu satu kali.
“Kami harus mengantri agar bisa
mendapat elpiji 3 kg dengan harga yang murah. Kalau tidak mau mengantri
harganya menjadi tinggi. Terkadang bisa
sampai Rp. 23.000,- lebih,” tutur Santi, warga Sarirejo sambil mengantri elpiji
3 kg, Rabu (27/5/2015).
Kelangkaan dan tingginya harga
elpiji 3 kg menjadi beban masyarakat pada saat ini. Masyarakat Pati sangat tergantung dengan gas
elpiji 3 kg.
“Kami berharap, pemerintah
memberikan kemudahan untuk membeli elpiji 3 kg.
Harganya juga jangan tinggi-tinggi.
Percuma ada HET, namun harga tetap melambung. Namanya juga bohong, terus bagaimana tindakan
pemerintah, tidak ada kan,” tegas Markum, warga Sokokulon.
Masyarakat tentu sangat berharap
pada Disperindag Pati untuk bisa mengontrol harga elpiji 3 kg dan kelangkaan
elpiji bisa diatasi. Dengan
demikian, masyarakat Pati yang tergantung dengan elpiji 3 kg tidak selalu
dipusingkan dengan kelangkaan dan harga yang melambung tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar