(Jateng Headline - PATI) Banyaknya pelaku
usaha, terutama untuk usaha kecil sangat mengeluhkan minimnya perhatian dari
pemerintah. Timbulnya kecemburuan, karena seringnya pemerintah
memperhatikan pelaku usaha yang sudah
mapan membuat usaha kecil semakin merana. Tidaklah mengherankan jika
permasalahan permodalan menjadi kendala
utama pelaku usaha kecil di Kabupaten Pati.
Permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan untuk usaha kecil, adalah
perhatian dari pemerintah. Perhatian pemerintah dinilai sangat minim oleh
pelaku usaha kecil. Minimnya perhatian tersebut, menimbulkan rasa skeptis dan
apatis pada pemerintah. Banyak pelaku usaha yang memang dengan kegigihan dan
kesabaran, bisa sukses tanpa perhatian dari pemerintah. Namun demikian, perbandingan diantara yang sukses dengan yang
tidak, masih memunculkan ketimpangan yang tajam.
Kendala permodalan, peralatan dan harga masih menjadi menu utama pelaku
usaha kecil. Di kala pengusaha kecil ingin menaikkan produksinya, maka
permodalan menjadi benturan utamanya.
Selain itu, kenaikan produksi juga harus ditunjang dengan peralatan.
Dengan peralatan ini maka efisiensi waktu produksi menjadi semakin cepat. Dan
ketika produksi meningkat yang menjadi kendala adalah tidak adanya standarisasi
harga dari pemerintah, sehingga usaha kecil dipermainkan harga tengkulak.
Salah satu pelaku
usaha untuk ukm adalah Suharno yang mempunyai usaha produksi kopi. “Kami sangat butuh perhatian pemerintah untuk
masalah permodalan, peralatan dan harga jual. Selama ini kami tidak pernah
mendapatkan perhatian, sebenarnya kami juga membutuhkan pelatihan-pelatihan
ukm, tpi mana tidak pernah sama sekali’’ ungkap Suharno.
Selanjutnya,
Suharno berharap adanya perhatian serius dari pemerintah pada pengusaha kecil
seperti dia. Dengan demikian, maka kelangsungan hidup usaha kecil di Kabupaten
Pati bisa semakin meningkat.
0 komentar:
Posting Komentar