(Jateng Headline - PATI) Banyak prestasi yang ditorehkan oleh putra-putri
terbaik Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dan terkadang prestasi ini luput dari sorotan masyarakat ataupun pemerintah daerah. Hal itulah yang membuat salah satu warga Tayu bertekat
untuk meraih yang terbaik. Walaupun dari keluarga yang sederhana namun tekadnya yang bulat telah membuatnya
masuk ke pemilihan dai di Jakarta.
Dari keluarga yang sederhana di Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu, Pati, gadis manis ini nekat ikut audisi pemilihan dai. Namun kenekatan gadis tersebut berbuah manis dikarenakan harus maju ke babak utama. Ya gadis ini bernama Nur Asqonah yang biasa dipanggil dengan Asna. Dia hidup dari keluarga yang mengajarkan kesederhanaan dan menghormati orang lain. ibunya bekerja hanya sebagai pemanggang ikan yang kemudian dijualnya di pasar.
Sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia. Keikutsertaan asna pada audisi dai ini berawal dari ayahnya yang menginginkan Asna bisa mengikuti ajang pemilihan dai. Namun ketika Asna bisa masuk babak utama ayahanda justru dipanggil yang maha kuasa. Salah satu peninggalan ayahnya yang nelayan adalah perahu kecil yang sampai kini masih ada di pinggir kali tayu. Namun demikian Asna juga tidak surut tekatnya. Dia juga memperoleh bea siswa dan masih tercatat sebagai mahasiswi UIN Walisongo Semarang.
Asna dan orang tua serta keluarganya selanjutnya berharap masyarakat Pati bisa memberikan dukungan dan doa kepadanya. Dikarenakan Asna juga ingin membawa nama Kabupaten Pati bisa terkenal di Indonesia. Selain itu salah satu orang ternama di Tayu juga sudah menjanjikan syukuran dengan anak yatim piatu jika Asna bisa berprestasi nantinya.
Dari keluarga yang sederhana di Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu, Pati, gadis manis ini nekat ikut audisi pemilihan dai. Namun kenekatan gadis tersebut berbuah manis dikarenakan harus maju ke babak utama. Ya gadis ini bernama Nur Asqonah yang biasa dipanggil dengan Asna. Dia hidup dari keluarga yang mengajarkan kesederhanaan dan menghormati orang lain. ibunya bekerja hanya sebagai pemanggang ikan yang kemudian dijualnya di pasar.
Sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia. Keikutsertaan asna pada audisi dai ini berawal dari ayahnya yang menginginkan Asna bisa mengikuti ajang pemilihan dai. Namun ketika Asna bisa masuk babak utama ayahanda justru dipanggil yang maha kuasa. Salah satu peninggalan ayahnya yang nelayan adalah perahu kecil yang sampai kini masih ada di pinggir kali tayu. Namun demikian Asna juga tidak surut tekatnya. Dia juga memperoleh bea siswa dan masih tercatat sebagai mahasiswi UIN Walisongo Semarang.
Asna dan orang tua serta keluarganya selanjutnya berharap masyarakat Pati bisa memberikan dukungan dan doa kepadanya. Dikarenakan Asna juga ingin membawa nama Kabupaten Pati bisa terkenal di Indonesia. Selain itu salah satu orang ternama di Tayu juga sudah menjanjikan syukuran dengan anak yatim piatu jika Asna bisa berprestasi nantinya.
Asna dan ibunya dirumahnya di Desa Sambiroto, Tayu. |
0 komentar:
Posting Komentar