Gila,,Kades Cebolek Bohongi Warganya

(Jateng Headline - PATI) Pendirian tower di Desa Cebolek, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menuai kontroversi.  Proyek pendirian tower tersebut dimanfaatkan oleh Kepala Desanya untuk membohongi warganya.  Akibatnya,  beberapa warga Desa Cebolek, menggeruduk  rumah kades, Agung Kuswoyo, untuk mengembalikan uang pendirian tower, Jumat (19/6/2015). 

Menurut salah satu warga Desa Cebolek yang turut dalam aksi itu, Ali Ahmadi, saat itu warga diminta untuk tanda tangan dengan dalih bantuan pemerintah kepada warga disekitar makam Punden setempat.

“Hari ini, kami kembalikan uang sebesar Rp 1,25 juta kepada kades Agung. Kami merasa ditipu. Dia bilang tanda tangan untuk bantuan pembangunan makam punden. Tapi, ternyata malah untuk pendirian tower,” ujar Ali Ahmadi, salah satu warga Desa Cebolek yang merasa ditipu.

Karena itu, warga Cebolek menyayangkan sikap Agung yang tidak transparan dan membohongi tersebut. Terlebih, yang diundang kades untuk menerima uang saat itu adalah para ibu rumah tangga.

“Kenapa yang diundang hanya ibu, bukan kepala keluarga. Sebenarnya ada apa ini. Kalau ngomong dari awal, kan enak. Ada musyawarah. Ini kok sembunyi-sembunyi dan malah membohongi warganya sendiri,” lanjutnya.

Ali juga mengaku, tidak ada rapat koordinasi dalam upaya pendirian tower yang akan dibangun PT Dayamitra Telecommunications (Mitratel). Bahkan, upaya pendirian tower tersebut cenderung dipaksakan. Warga juga mengaku jika sepekan terakhir, jalan di depan rumah kades sempat diblokir.

“Kemarin, selama seminggu jalan juga sempat diblokir dengan batu-batu besar. Saat itu, hanya sepeda motor yang bisa lewat,” tambah Ali.

Kekesalan warga semakin memuncak, setelah kades juga mengancam akan memenjarakan 10 warganya yang menolak dan membatalkan surat persetujuan pendirian tower seluler di daerahnya.

“Katanya tanda tangan untuk sumbangan makam punden setempat. Tapi, ternyata izin pendirian tower. Kami langsung membuat surat pembatalan persetujuan. Setelah itu, Pak kades mengancam kami bersepuluh untuk dipenjarakan,” ujar Siti Choiriyah, warga Cebolek lainnya yang turut dalam aksi itu.

Dalam pengembalian tersebut, kades tidak mau menerimanya. Sementara itu, warga juga tidak mau membawanya lagi. Dengan demikian, uang beserta dengan surat pernyataan pencabutan tanda tangan terbengkalai.

Saat dikonfirmasi kades Agung lebih memilih untuk bungkam dan terkesan menghindar. “Ini mau Jumatan dulu. Saya tidak bisa memberikan komentar,” ujar Agung saat ditemui awak media.
Warga Cebolek, Kec, Margoyoso, Pati menunjukkan surat pembatalan menerima uang
















Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar