Ramadhan,, Pengrajin Songkok Cebolek Banjir Order

(Jateng Headline - PATI) Datangnya bulan suci Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah bagi puluhan warga di Desa Cebolek, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.  Sudah menjadi tradisi, setiap datangnya Ramadhan, warga di desa yang persis di utara Desa Kajen yang terkenal sebagai daerah santri di Kabupaten Pati itu, selalu kebanjiran order untuk memproduksi songkok. 

Seperti yang ditekuni Susmiyati, warga RT 1 RW 4 Desa Cebolek yang mengaku menekuni pembuatan songkok ini sejak tahun 1989. Susmiyati bercerita bahwa awalnya hanya membuat songkok jenis kopyah. Namun, sejak sekitar tahun 2005 songkok terbagi menjadi dua model, yakni model Chenghoo atau yang biasa disebut kopiah berbentuk bundar menutup kepala, serta songkok biasa  berwarna hitam.

“Sekarang mulai ada juga songkok yang dikasih pemanis hiasan bordir atau tulisan. Dan saat ini yang paling banyak dipesan adalah songkok Turki, dengan ciri khas kuncung kecil diatasnya,” terang wanita 61 tahun ini.

Menurutnya, sebagian besar warga di desanya hanya sebagai pengrajin untuk membordir. Sedangkan untuk bahannya sudah disediakan oleh masing-masing pengusaha yang memesan.

“Untuk bahan songkok, seperti net sebagai bahan dasar songkok dan benang nilon untuk merajut, semuanya sudah disediakan oleh pemesan. Kami hanya membordirnya saja,” jelas Susmiyati.

Untuk membuat satu buah songkok Turki ini, Susmiyati hanya mendapat Rp 1.500 saja. Dibantu perempuannya, paling banyak Susmiyati menyelesaikan 8 buah songkok per harinya.

“Ini kan hanya pekerjaan sambilan. Ya daripada waktu puasa tidak ada kegiatan. Lumayan untuk mengisi waktu sambil menunggu waktu berbuka puasa. Biar ada tambahan untuk lebaran nanti,” beber wanita yang kesehariannya berprofesi sebagai petani ini.

Memang tak banyak yang dihasilkan oleh ibu-ibu di Desa Cebolek termasuk Susmiyati. Namun, dengan adanya pekerjaan tambahan setiap datangnya bulan Ramadhan, akan membantu perekonomian warga desa.

Sebelum mengakhiri perbincangan, terbesit harapan Susmiyati sebagai rakyat kecil, dalam pengembangan produksi songkok lokal ingin ada keterlibatan pemerintah, sehingga produksi tangan kreatif perajin Kabupaten Pati, khususnya di Kecamatan Margoyoso bisa bersaing dengan songkok dari berbagai negara, dan tidak harus selalu menunggu masa di bulan Ramadhan saja.
Salah satu pengrajin songkok di Desa Cebolek, Kecamatan Margoyoso, Pati













Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar