(Jateng Headline - SEMARANG) Terkait
dengan demo penolakan pabrik semen di Pati, Jawa Tengah yang berujung ricuh
serta melakukan blokir jalur Pantura Pati, akibatnya jalur transnasional pun
lumpuh. Hal itu memicu ketidaknyamanan dari orang nomer satu di Jawa Tengah.
Hal
itu dikatakannya di Semarang, Jumat (24/7/2015) bahwa sikap acuh dan terkesan
adanya pembiaran dari Pemkab Pati sangat disayangkan. Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah
mengandaikan jika para pendemo penolakan tersebut ditemui, dimungkinkan tidak
akan terjadi tindak anarkis dan pemblokiran jalur Pantura.
Ganjar
Pranowo juga menanggapi perusakan fasilitas umum dan pemblokiran tersebut,
sebagai bentuk ketidakpuasan pendemo dengan sikap Pemkab Pati yang cenderung
acuh dan tidak kooperatif dalam menyikapi pendemo.
"Seharusnya Pemkab Pati
bisa menerima para pendemo, dan jika ditengarai membuat kericuhan, dalam hal
ini Bupati Pati Haryanto bisa menemui para pendemo dan menerima aspirasi yang
disampaikan,” jelas Ganjar pada wartawan.
Selain
menyoroti sikap Pemkab Pati yang acuh, Ganjar juga meminta kepada masyarakat
penolak pabrik semen juga menunggu hasil sidang PTUN yang masih berlangsung
hingga kini. Keputusan sidang PTUN
sangat menentukan arah pendirian pabrik semen jadi atau tidak dibangun di Pati.
“Kami
ingin masyarakat penolak pendirian pabrik semen tetap menunggu hasil keputusan
dari sidang gugatan di PTUN. Jika anarkis seperti kemarin, tentu sangat
disayangkan karena merugikan orang lain,” tegas Ganjar.
Ganjar
Pranowo juga menambahkan bahwa masyarakat bisa memantau dan mengawal proses
sidang PTUN. Jika memang sidang gugatan
dimenangkan oleh masyarakat penolak pendirian pabrik semen, maka pemerintah
tentunya akan sangat menghargai dan menghormati proses hokum tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyoroti sikap Pemkab Pati (Bupati Pati Haryanto) yang tidak mengakomodasi dan tidak kooperatif dengan pendemo, Jumat (24/7/2015) |
0 komentar:
Posting Komentar