Lebaran,,Penjualan Bantal Kasur Limbah Garmen Melonjak

(Jateng Headline - PATI)  Limbah yang sudah tidak bisa di pakai, jika mau sedikit kreatif maka akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dan tentunya punya nilai ekonomi yang tinggi  serta menghasilkan financial yang lumayan. Hal itulah yang sekarang ini tengah dilakukan oleh wanita di Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Dia menyulap limbah garment menjadi kasur, bantal dan guling yang menarik



Limbah garment yang diolah menjadi lembut seperti kapuk sintetis semacam dakron, diproduksi menjadi kasur,  bantal dan guling.   Kreatifitas inilah yang tentunya menjadi inspirasi positif bagi masyarakat Pati. Walaupun  di satu sisi produksi limbah garment tersebut, juga untuk menyuplai permintaan di Kabupaten Pati dan daerah lain.   Namun, disela waktunya  dia masih menyempatkan memproduksi kebutuhan rumah tangga tersebut

Wanita tersebut bernama Muryati, yang sekarang juga mengembangkan bantal mobil serta boneka dengan bahan sisa garmen juga.

"Sementara ini, yang kami kembangkan memang bantal, guling, kasur lantai, bantal mobil serta boneka.  SDM masih di sekitar Kedungbulus sini, ya pemberdayaan tetangga sekitar," jelasnya.

Meskipun masih dalam tahap pengembangan,  namun permintaan kasur, bantal dan guling dari limbah garment juga mengalami kenaikan permintaan.

"Masih pengembangan, tetapi kami sudah punya outlet di beberapa daerah untuk memasarkan produk ini, sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat terutama yang diluar Pati," bebernya.


Tidaklah mengherankan,  jika produksinya semakin bertambah.  Dengan begitu  penyerapan tenaga kerja sekitar dan pemberdayaan masyarakat menjadi tumbuh.  Kreatifitas memang dibutuhkan dalam persaingan usaha pada sekarang ini  dan yang pasti  ide kreatifitas menarik lainnya selalu akan dikembangkan oleh Muryati.  

Puasa dan lebaran, menjadi momen terbaik untuk peningkatan omzet dan penjualan.  Terbukti dengan banyaknya permintaan pada puasa dan Lebaran tahun 2015 ini.

"Jelas ada peningkatan pada saat puasa dan jelang lebaran, ya kira-kira mencapai 100 persen dibandingkan dengan hari biasa.  Pada saat hari biasa saja, sebenarnya kami juga kekurangan produk untuk memenuhi pasar.  Sedangkan produksi kami masih skala pengembangan menuju ke skala besar, doakan saja," pungkas Muryati.
Muryati menunjukkan hasil produksinya dari limbah garmen.


























 
Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar