(Jateng Headline - PATI) Limbah yang sudah tidak bisa di pakai, jika
mau sedikit kreatif maka akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dan tentunya
punya nilai ekonomi yang tinggi serta
menghasilkan financial yang lumayan. Hal itulah yang sekarang ini tengah dilakukan
oleh wanita di Kedungbulus, Kecamatan Gembong,
Kabupaten Pati. Dia menyulap limbah garment menjadi kasur,
bantal dan guling yang menarik.
Meskipun masih
dalam tahap pengembangan, namun
permintaan kasur, bantal dan guling dari limbah garment juga
mengalami kenaikan permintaan.
"Masih pengembangan, tetapi kami sudah punya outlet di beberapa daerah untuk memasarkan produk ini, sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat terutama yang diluar Pati," bebernya.
Tidaklah mengherankan, jika produksinya semakin bertambah. Dengan begitu penyerapan tenaga kerja sekitar dan pemberdayaan masyarakat menjadi tumbuh. Kreatifitas memang dibutuhkan dalam persaingan usaha pada sekarang ini dan yang pasti ide kreatifitas menarik lainnya selalu akan dikembangkan oleh Muryati.
Puasa dan lebaran, menjadi momen terbaik untuk peningkatan omzet dan penjualan. Terbukti dengan banyaknya permintaan pada puasa dan Lebaran tahun 2015 ini.
"Jelas ada peningkatan pada saat puasa dan jelang lebaran, ya kira-kira mencapai 100 persen dibandingkan dengan hari biasa. Pada saat hari biasa saja, sebenarnya kami juga kekurangan produk untuk memenuhi pasar. Sedangkan produksi kami masih skala pengembangan menuju ke skala besar, doakan saja," pungkas Muryati.
Limbah garment yang diolah
menjadi lembut seperti kapuk sintetis semacam dakron, diproduksi
menjadi kasur, bantal dan guling.
Kreatifitas inilah
yang tentunya menjadi inspirasi positif bagi masyarakat Pati. Walaupun di satu sisi produksi limbah garment tersebut, juga untuk
menyuplai permintaan di Kabupaten Pati dan daerah lain.
Namun, disela waktunya dia masih menyempatkan memproduksi kebutuhan
rumah tangga tersebut.
Wanita tersebut bernama Muryati, yang sekarang juga mengembangkan bantal mobil serta boneka dengan bahan sisa garmen juga.
"Sementara ini, yang kami kembangkan memang bantal, guling, kasur lantai, bantal mobil serta boneka. SDM masih di sekitar Kedungbulus sini, ya pemberdayaan tetangga sekitar," jelasnya.
"Masih pengembangan, tetapi kami sudah punya outlet di beberapa daerah untuk memasarkan produk ini, sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat terutama yang diluar Pati," bebernya.
Tidaklah mengherankan, jika produksinya semakin bertambah. Dengan begitu penyerapan tenaga kerja sekitar dan pemberdayaan masyarakat menjadi tumbuh. Kreatifitas memang dibutuhkan dalam persaingan usaha pada sekarang ini dan yang pasti ide kreatifitas menarik lainnya selalu akan dikembangkan oleh Muryati.
Puasa dan lebaran, menjadi momen terbaik untuk peningkatan omzet dan penjualan. Terbukti dengan banyaknya permintaan pada puasa dan Lebaran tahun 2015 ini.
"Jelas ada peningkatan pada saat puasa dan jelang lebaran, ya kira-kira mencapai 100 persen dibandingkan dengan hari biasa. Pada saat hari biasa saja, sebenarnya kami juga kekurangan produk untuk memenuhi pasar. Sedangkan produksi kami masih skala pengembangan menuju ke skala besar, doakan saja," pungkas Muryati.
Muryati menunjukkan hasil produksinya dari limbah garmen. |
0 komentar:
Posting Komentar