(Jateng Headline - PATI) Perjuangan untuk bisa membentangkan Merah Putih di Pegunungan Kendeng Utara Kabupaten Pati, tepatnya di Sukolilo pada Senin (17/8/2015) harus dilalui dengan jalan yang tidak mudah. Tim tersebut harus rela menginap di lokasi dibawah tebing tempat pengibaran bendera.
Dengan persiapan matang selama satu bulan termasuk juga pendanaan, tim yang terdiri dari anak-anak muda ini berjuang demi bisa membentangkan bendera Merah Putih ukuran besar. Bendera dengan ukuran 20 meter ini, tentu terasa berat jika harus dibentangkan di tebing dengan ketinggian sekitar 200 meter.
"Sangat berat, angin pun sangat keras bertiup. Untungnya, persiapan matang dengan melakukan survey lokasi terlebih dahulu, sehingga tingkat kesulitan bisa diminimalisir," jelas Wartono, Ketua Tim pengibaran Merah Putih di Pegunungan Kendeng Utara.
Anggota tim pun dibagi menjadi dua kelompok. Satu tim harus menginap di atas tebing guna memasang tali serta bendera yang akan dikibarkan pada saat detik-detik Proklamasi. Dan satu tim lainnya menginap di tenda di bawah tebing, guna mengibarkan bendera.
"Saya kira 2 tim ini, sangat kompak dan saya salut dengan perjuangan anak-anak muda ini. Mereka rela tidak tidur semalam menunggu bendera di atas tebing. Dan satu tim lainnya rela berjuang bergelantungan untuk mengibarkan bendera," bebernya.
Mereka memang tengah berjuang untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih berukuran 20 meter, yang baru pertama kali di lakukan di Kabupaten Pati. Dan ini satu-satunya cara mereka berbagi dengan alam dan melestarikan lingkungan Pegunungan Kendeng.
"Selain sebagai pemecahan rekor, yang pertama kali di Pati dengan bendera ukuran besar serta pertama kali di pasang di tebing atau pegunungan, maka saya meminta pada tim untuk serius dan berhati-hati," tandasnya.
Alhasil, pengorbanan dan perjuangan anak-anak muda ini pun berhasil dengan sangat membanggakan. Upacara kecil sebagai penghormatan mereka pada Merah Putih pun dilakukan sebagai wujud cintanya pada Indonesia.
Dengan persiapan matang selama satu bulan termasuk juga pendanaan, tim yang terdiri dari anak-anak muda ini berjuang demi bisa membentangkan bendera Merah Putih ukuran besar. Bendera dengan ukuran 20 meter ini, tentu terasa berat jika harus dibentangkan di tebing dengan ketinggian sekitar 200 meter.
"Sangat berat, angin pun sangat keras bertiup. Untungnya, persiapan matang dengan melakukan survey lokasi terlebih dahulu, sehingga tingkat kesulitan bisa diminimalisir," jelas Wartono, Ketua Tim pengibaran Merah Putih di Pegunungan Kendeng Utara.
Anggota tim pun dibagi menjadi dua kelompok. Satu tim harus menginap di atas tebing guna memasang tali serta bendera yang akan dikibarkan pada saat detik-detik Proklamasi. Dan satu tim lainnya menginap di tenda di bawah tebing, guna mengibarkan bendera.
"Saya kira 2 tim ini, sangat kompak dan saya salut dengan perjuangan anak-anak muda ini. Mereka rela tidak tidur semalam menunggu bendera di atas tebing. Dan satu tim lainnya rela berjuang bergelantungan untuk mengibarkan bendera," bebernya.
Mereka memang tengah berjuang untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih berukuran 20 meter, yang baru pertama kali di lakukan di Kabupaten Pati. Dan ini satu-satunya cara mereka berbagi dengan alam dan melestarikan lingkungan Pegunungan Kendeng.
"Selain sebagai pemecahan rekor, yang pertama kali di Pati dengan bendera ukuran besar serta pertama kali di pasang di tebing atau pegunungan, maka saya meminta pada tim untuk serius dan berhati-hati," tandasnya.
Alhasil, pengorbanan dan perjuangan anak-anak muda ini pun berhasil dengan sangat membanggakan. Upacara kecil sebagai penghormatan mereka pada Merah Putih pun dilakukan sebagai wujud cintanya pada Indonesia.
 |
| Setelah mereka berhasil mencapai tonggak pertama kali di Pati membentangkan bendera Merah Putih ukuran 20 meter, kemudian mereka memberikan penghormatan demi cintanya pada Indonesia. |
0 komentar:
Posting Komentar