Laskar Santri Antikorupsi Dimulai Dari Pati

(Jateng Headline - PATI)  Pemberantasan korupsi terus memperoleh support dari  berbagai unsur masyarakat. Pembentukan Laskar Santri Antikorupsi merupakan langkah nyata untuk memerangi dan mencegah tindak pidana korupsi yang akan diwujudkan dalam waktu dekat di seluruh Indonesia. Seperti yang digelar pada Kamis (27/8/2015) di Staimafa, Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

“Santri menjadi unsur masyarakat yang memiliki legitimasi moral tinggi karena dididik dalam lembaga pesantren yang sarat dengan nilai agama dan akhlakul karimah. Santri juga memiliki keterikatan dengan alim ulama yang selalu menjadi pembimbingnya sehingga tidak diragukan kapabilitasnya dalam turut memerangan dan mencegah korupsi,” ujar Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid di sela-sela Halaqah Daerah Alim Ulama Nusantara di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah (Staimafa) Pati.

Halaqah bertema “Membangun Gerakan Pesantren Antikorupsi” yang digelar Jaringan Nasional Gusdurian, Ma'had Jami'ah Staimafa dan PCNU Pati bekerjasama dengan Kemitraan Indonesia itu melibatkan alim ulama, para ahli, serta aktivis agama dan antikorupsi. Mereka antara lain, sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) Pati  KH Abdul Aziz Yasin, KH Aniq Muhammadun (Rais Syuriyah PCNU Pati), dan KH Abdul Gaffar Razien MEd (Ketua Staimafa). Tampak pula perwakilan dari Kemitraan Indonesia Misthohizzaman atau yang akrab disapa Iwan Buana.

Dalam kesempatan itu, Koordinator Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah Muhammad Rofiudin juga hadir memaparkan kondisi korupsi di provinsi ini. Penyelenggara juga menghadirkan staf bagian Fungsional Pendidikan pada Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Wuryono Prakoso untuk memberikan paparannya berkait tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Alissa mengemukakan, halaqah daerah di Pati merupakan kali ketiga dari sembilan forum serupa yang diprogramkan di . Kegiatan merupakan tindak lanjut dari Halaqah Alim Ulama Nusantara di Yogyakarta pada 29 Juli 2015.

Sebelum Pati, halaqah daerah berlangsung di Cimahi dan Pontianak. Selanjutnya akan digelar di Serang, Surabaya, Padang, Lampung, Makasar, dan Pacitan.

Selain menyosialisasikan rumusan hasil rekomendasi halaqah nasional ke daerah-daerah, forum tersebut juga sebagai ajang mempertajam pembahasan serta mengajak alim ulama di daerah untuk meneruskan sosialisasi gagasan untuk melahirkan gerakan antikorupsi di masyarakat bawah.

Mengingat, model korupsi kian canggih dan tersembunyi, seperti pencucian uang dan pelarian kekayaan ke luar negeri. Itu menurutnya, sangat membahayakan masa depan negara.

Kalangan ulama dan pegiat antikorupsi
mengikuti Halaqah Daerah Alim Ulama Nusantara di kampus Staimafa Pati, Kamis (27/8/2015).














Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar