Menjelajah Rejeki Dari Bendera dan Umbul-umbul di Pati

(Jateng Headline - PATI)  Jika memasuki bulan Agustus, ada pemandangan menarik di sepanjang jalan di berbagai kota di Indonesia.  Seperti halnya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, jalan-jalan di penuhi dengan bendera dan umbul-umbul, namun bukan karena adanya himbauan untuk memasang.  Namun banyaknya  penjual bendera dan umbul-umbul yang mangkal ditempat strategis seperti ditrotoar jalan protokol.

Mereka berjualan untuk memberikan kemudahan untuk masyarakat  yang membutuhkan bendera atau umbul-umbul  merah putih guna memperingati Kemerdekaan Indonesia.  Penjual bendera ini bukan dari Pati namun dari Jawa Barat.  Salah satunya warga Bandung, Jawa Barat bernama  Agus Hidayat (43) yang selalu melakukan cara berjualan musiman setiap bulan Agustus.

Agus menceritakan bahwa setiap bulan Agustus dirinya akan alih profesi dari penjahit menjadi pedagang bendera dan umbul-umbul.  Itupun dilakoninya sejak tahun 2006.  Berbagai kota dia jelajahi, termasuk di kota Pati ini, karena pada tahun sebelumnya dia berjualan di Malang, Jawa Timur.

"Tahun kemarin saya berjualan di Malang, untuk tahun ini mencoba di Pati ini, semoga dagangan laku," harap Agus.

Tidak hanya bendera merah putih saja yang dijual agus, tetapi banyak dagangan lainya seperti umbul-umbul, background dan spanduk. Agus menawarkan dagangannya untuk jenis bendera dirinya menjual mulai dari harga yang  paling murah Rp. 10.000,- hingga  yang paling mahal adalah untuk jenis background  bisa mencapai harga Rp. 150.000,-.

Agus mengaku setiap tahunnya yang paling laku adalah  jenis bendera yang  banyak dicari warga, Tetapi tidak sdikit juga yang membeli  jenis  biground atau umbul-umbul 

“Biasanya kalo jenis umbul-umbul dan Bigrouns yang beli adalah orang0orang kantoran untuk dipasang kantor instansi negeri  maupun swasta karena bahanya lebih besar  untuk jenis itu harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis bendera biasa,” kata Agus  

Saat disinggung,  soal berapa pengahsilannya selama menjadi penjual bendera?  Agus  mengaku setiap musim dirinya dapat  menjual bendera hingga 30 kodi.
Dari hasil usaha berjualan bendera  itu  Agus bisa meraup keuntungan  3 juta hingga 4 juta rupiah. Namun  penghasilannya itu masih harus dibagi dengan seorang bos yang menyuplai bendera. 

“ Kalau soal keuntungan nanti dibagi dua dengan bos, kan saya hanya sebagai buruh penjual saja. Karena barang dagangannya adalah miliknya bos. Ya alhamdulilah meski harus dibagi duahasilnya masih lumayanlah bisa tambah-tambah uang belanja  istri dan bayar uang sekolah anak-anak dikampung,” ujar Agus 

Permintaan bendera biasanya mulai meningkat saat memasuki bulan Agutus seperti saat ini dan puncaknya pada seminggu menjelang tanggal 17 Agustus. Setelah perayaan hari kemerdekaan biasanya Agus memilih untuk pulang kekampung dan kembali menekuni profesinya sebelumnya yakini sebagai penjahit di kampungnya.
Seorang pembeli sedang memilih bendera yang dipajang Agus Hidayat (43) seorang pedagang bendera musiman asal Kota Bandung.











Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar