(Jateng Headline - PATI) Imbas dari kebocoran Waduk Gunungrowo, Kabupaten Pati,
Jawa Tengah yang hingga kini belum di
perbaiki mengakibatkan dampak yang
komplek bagi masyarakat Pati.
Selain kekeringan di jalur pengairan di sejumlah kecamatan ternyata juga mengakibatkan pengangguran ratusan nelayan di desa sekitarnya. Selain itu warung yang berada di sekitarnya juga mengalami penurunan omzet yang tajam.
Kepala
Desa Sitiluhur menmabahkan bahwa dirinya
merasa prihatin dengan warganya yang banyak menganggur serta mengalami penurunan omzet penjualan
selama Waduk Gunungrowo mengalami kekeringan.
Dengan adanya dampak yang komplek akibat keringnya Waduk Gunungrowo karena belum dilakukan perbaikan, maka lewat Kepala Desa Sitiluhur, warga sekitar waduk berharap secepatnya dilakukan perbaikan. Dan, menurut info yang diperoleh Suyuti bahwa perbaikan diperkirakan akan dimulai sekitar bulan September nanti.
Selain kekeringan di jalur pengairan di sejumlah kecamatan ternyata juga mengakibatkan pengangguran ratusan nelayan di desa sekitarnya. Selain itu warung yang berada di sekitarnya juga mengalami penurunan omzet yang tajam.
“Kebocoran
Waduk Gunungrowo ternyata berdampak luas dengan kehidupan masyarakat sekitar. Warga desa kami sangat merasakan dampaknya
selama 4 bulan terakhir ini,“ jelas Suyuti, Kepala Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong.
Akibatnya
di sejumlah kecamatan, petani harus beralih ke palawija yang tidak membutuhkan
air terlalu banyak. Selain itu / ratusan
nelayan disekitar Waduk Gunungrowo selama 4 bulan ini harus merelakan dirinya
menganggur.
“Yang
dulunya bekerja sebagai nelayan terpaksa
harus bekerja serabutan dan juga mencari
pekerjaan lain selama waduk tersebut belum diperbaiki,” katanya.
Selain itu
warung di sekitar bendungan juga
mengalami penurunan omzet yang tajam selama Waduk Gunungrowo mengalami
kekeringan. Penurunan omzet dikarenakan jumlah pengunjung yang berwisata ke
waduk tersebut juga mengalami penurunan yang tajam dibandingkan ketika masih
normal dulu.
“Sebelum
waduk kering, sekitar 72 warung yang ada bisa memperoleh omzet 3 hingga 4 juta
setiap menjelang dan pasca Lebaran.
Namun di tahun ini, hanya memperoleh tidak kurang dari 1 juta,” tandas
Suyuti.
Dengan adanya dampak yang komplek akibat keringnya Waduk Gunungrowo karena belum dilakukan perbaikan, maka lewat Kepala Desa Sitiluhur, warga sekitar waduk berharap secepatnya dilakukan perbaikan. Dan, menurut info yang diperoleh Suyuti bahwa perbaikan diperkirakan akan dimulai sekitar bulan September nanti.
Nelayan di Waduk Gunungrowo ini sekarang tidak bisa mencari ikan lagi karena kering akibat belum dilakukan perbaikan, yang membuat mereka akhirnya menganggur. |
0 komentar:
Posting Komentar