(Jateng Headline - PATI) Bertanam dengan sistem tanpa menggunakan media tanah atau lebih dikenal dengan sistem hidroponik, sekarang sedang mengalami trend di kalangan masyarakat Indonesia. Sistem hidroponik lazim dilakukan jika tidak punya lahan tanah yang bisa ditanami. Namun demikian, hidroponik sudah menjadi gaya hidup masyarakat yang menyenangi bercocok tanam.
Trend penghobi sistem hidroponik juga sudah menjalari masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada saat ini. Komunitas hidroponik pun bermunculan dengan berbagai kegiatan yang tentunya bermanfaat, serta ajang untuk sharing (berbagi) pengalaman dan ilmu.
Di Kecamatan Batangan misalnya, bertanam dengan cara hidroponik pun sudah mulai diperkenalkan pada siswa di sekolah. SMA 1 Batangan adalah yang memulai mengenalkan siswanya dengan cara bertanam hidroponik.
Kepala Sekolah SMA 1 Batangan, Drs. Agus Suhartono, M.Si mengatakan bahwa mengenalkan sistem hidroponik pada siswanya dimulai dengan mengadakan pelatihan hidroponik.
"Pelatihan hidroponik ini merupakan pendukung sekolah Adiwiyata. Diharapkan terwujudnya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan," katanya.
Agus Suhartono juga menambahkan bahwa memang awalnya bertanam hidroponik untuk menunjang SMA 1 Batangan menjadi sekolah Adiwiyata. Namun pembelajaran sistem hidroponik akhirnya menjadi sebuah pengalaman baru bagi siswa di sekolah tersebut untuk menguasainya.
"Dengan pelatihan hidroponik ini, sebisa mungkin siswa juga bisa menguasai betul teknik bertanam tanpa menggunakan media tanah. Sehingga dengan begitu, komponen yang ada di sekolah bisa mendukung menjadi sekolah Adiwiyata yang berbeda dengan sekolah lain," jelasnya.
Pelatihan hidroponik di SMA 1 Batangan juga didukung oleh UPTD Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatan Batangan, serta sebagai pembicara dari salah satu komunitas hidroponik yang ada di Kabupaten Pati.
Dengan adanya pelatihan hidroponik yang sudah menyasar ke sekolah, diharapkan siswa SMA 1 Batangan bisa mempraktekkan hasil pelatihan tersebut baik di sekolah maupun di rumahnya. Pengenalan teknik bertanam memang sudah seharusnya dikenalkan mulai sejak dini. Baik bertanam sistem konvensional maupun dengan sistem hidroponik.
Trend penghobi sistem hidroponik juga sudah menjalari masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada saat ini. Komunitas hidroponik pun bermunculan dengan berbagai kegiatan yang tentunya bermanfaat, serta ajang untuk sharing (berbagi) pengalaman dan ilmu.
Di Kecamatan Batangan misalnya, bertanam dengan cara hidroponik pun sudah mulai diperkenalkan pada siswa di sekolah. SMA 1 Batangan adalah yang memulai mengenalkan siswanya dengan cara bertanam hidroponik.
Kepala Sekolah SMA 1 Batangan, Drs. Agus Suhartono, M.Si mengatakan bahwa mengenalkan sistem hidroponik pada siswanya dimulai dengan mengadakan pelatihan hidroponik.
"Pelatihan hidroponik ini merupakan pendukung sekolah Adiwiyata. Diharapkan terwujudnya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan," katanya.
Agus Suhartono juga menambahkan bahwa memang awalnya bertanam hidroponik untuk menunjang SMA 1 Batangan menjadi sekolah Adiwiyata. Namun pembelajaran sistem hidroponik akhirnya menjadi sebuah pengalaman baru bagi siswa di sekolah tersebut untuk menguasainya.
"Dengan pelatihan hidroponik ini, sebisa mungkin siswa juga bisa menguasai betul teknik bertanam tanpa menggunakan media tanah. Sehingga dengan begitu, komponen yang ada di sekolah bisa mendukung menjadi sekolah Adiwiyata yang berbeda dengan sekolah lain," jelasnya.
Pelatihan hidroponik di SMA 1 Batangan juga didukung oleh UPTD Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatan Batangan, serta sebagai pembicara dari salah satu komunitas hidroponik yang ada di Kabupaten Pati.
Dengan adanya pelatihan hidroponik yang sudah menyasar ke sekolah, diharapkan siswa SMA 1 Batangan bisa mempraktekkan hasil pelatihan tersebut baik di sekolah maupun di rumahnya. Pengenalan teknik bertanam memang sudah seharusnya dikenalkan mulai sejak dini. Baik bertanam sistem konvensional maupun dengan sistem hidroponik.
 |
| Sistem hidroponik mulai dikenalkan ke sekolah, seperti Pelatihan Hidroponik di SMA 1 Batangan. |
0 komentar:
Posting Komentar