Gulali Jajanan Tempo Dulu

(Jateng Headline - PATI) Ketika jajanan jenis permen sudah sedemikian banyak dan jenisnya, namun jajanan tempo dulu bernama Gulali masih menjadi menu utama ketika ada sedekah bumi di Kabupaten Pati.  Gulali adalah jajanan permen tradisional khas masyarakat di Jawa.

Terbuat dari gula Jawa dicampur dengan jahe, cuka dan garam serta tepung beras akhirnya membentuk warna coklat yang khas.  Bau semerbak jahe serta ditaburi dengan wijen, membuat semakin menarik untuk dicicipi, serasa kembali ke jaman tempo dulu.

Salah satu yang masih melestarikan jajanan tradisional gulali adalah Mbah Ruspah (67), warga Randukuning, Kelurahan Pati Lor.  Beliau masih sempat membuat dan menjajakan gulali bikinannya jika ada tontonan di sekitar Kelurahan Pati Lor.

"Sudah bertahun-tahun bikin dan berjualan gulali.  Jika ada tontonan seperti wayang atau ketoprak di sekitar Kelurahan Pati Lor, pasti saya jualan gulali," jelasnya.

Gulali bikinan Mbah Ruspah pada mulanya seperti dodol Garut atau jenang Kudus.  Namun ketika ada yang beli dan ditarik, maka oleh Mbah Ruspah kemudian diolah sedemikian rupa bisa seperti mie yang memanjang kecil. Gulali ini oleh Mbah Ruspah dinamakan dengan gulali putro.

"Ada cara khusus untuk bisa berjualan gulali, agar bisa membentuk gulali menjadi panjang kecil seperti mie.  Dan itu rahasia," katanya, sambil tertawa.

Rasa manis khas gula Jawa dan jahe serta wijen membuat permen tradisional Jawa ini mempunyai taste yang beda dengan permen pada saat ini yang kebanyakan menggunakan pewarna.  Dari sisi kesehatan, gulali lebih sehat dibandingkan dengan permen sekarang.

"Makan permen gulali itu jadi hangat dibadan, sehat.  Dan tidak merusak gigi, tidak seperti permen sekarang yang sering dimakan anak-anak itu," tegasnya.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Mbah Ruspah, ketika mencicipi gulali maka rasa jahe seolah membuat badan menjadi segar dan hangat.  Mbah Ruspah adalah sedikit dari para orang tua jaman dulu yang masih mau meluangkan waktunya dengan melestarikan kuliner tradisional.

Harga gulali Mbah Ruspah juga sangat murah hanya Rp.2.000,- tentu tidak sebanding dengan pengorbanan seorang wanita tua dengan pelestarian kuliner khas Jawa ini.
Mbah Ruspah adalah sedikit orang tua di Kabupaten Pati yang masih melestarikan jajanan tradisional gulali.











Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar