(Jateng Headline - PATI) Seekor monyet taman hutan kota, Desa Plangitan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi korban penembakan oleh pengunjung taman kota. Monyet mengalami
luka di dua bagian tubuhnya yang diduga berasal dari peluru senapan angin.
Kekerasan pada satwa tersebut menuai kecaman dan keprihatinan dari pemerhati satwa. Terlebih, pihak pengelola taman juga tidak serius dalam merawat monyet penghuni taman.
Pemerhati satwa di Pati menuding
pengelola tidak serius
dalam merawat serta menjamin keamanan hewan yang ada di taman tersebut. Selain itu taman kota yang dijadikan wahana edukasi dan
wisata tidak seharusnya mempertontonkan kekerasan
pada hewan.
Selanjutnya, Imam mendesak Pemkab Pati melalui pengelola taman kota dapat lebih
memperhatikan kondisi dan keamanan hewan yang ada di taman tersebut. Sehingga keberadaannya bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat baik menjadi wahana edukasi dan wisata yang tepat bagi
anak-anak.
Kekerasan pada satwa tersebut menuai kecaman dan keprihatinan dari pemerhati satwa. Terlebih, pihak pengelola taman juga tidak serius dalam merawat monyet penghuni taman.
“Tindak
kekerasan ini sementera dugaan kami dilakukan
oleh pengunjung taman kota, “ jelas
Imam Budi Cahyono dari pemerhati satwa Pati, Komunitas Boemi.
Monyet jantan berjenis ekor panjang mengalami
luka tembak dari senapan angin di dua bagian tubuhnya yakni di bagian leher dan kepala. Kendati tidak menyebabkan monyet mati namun bekas kekerasan terhadap satwa menyebabkan luka robek yang cukup dalam.
“Kami prihatin
tak sepantasnya hewan tersebut menjadi korban kejahilan atau diperlakukan kasar
oleh pengunjung.
Terlebih kondisi satwa yang tidak terawat oleh pihak pengelola
taman hutan kota serta
kondisinya yang tidak sesuai dengan habitat aslinya,” tegasnya.
“Kami sangat khawatir
dengan kasus yang terjadi ini, jika dilihat oleh anak-anak tentu menjadi
pembelajaran yang buruk bagi anak. Dan
yang pasti, tidak ada keseriusan Pemkab Pati dalam mengelola taman kota sungguh
sangat disayangkan,” tandasnya.
Monyet taman kota Pati yang tertembak sangat disayangkan oleh Komunitas Boemi. |
0 komentar:
Posting Komentar