(Jateng Headline - PATI) Angin kencang dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah memang sangat dirasakan dan menakutkan. Panas terik disertai angin kencang pun meluluh lantakkan sebuah rumah di Desa gempolsari, Kecamatan Gabus, Selasa (22/9/2015).
Bangunan rumah milik Suyati (35) warga RT 5/RW III Desa Gempolsari ini dihantam puting beliung yang akhirnya rata dengan tanah sekitar pukul 12.30.
Bangunan rumah milik Suyati (35) warga RT 5/RW III Desa Gempolsari ini dihantam puting beliung yang akhirnya rata dengan tanah sekitar pukul 12.30.
Tidak ada korban jiwa
dalam insisden itu, namun pemilik rumah Suyati, sempat terjebak di dalam
reruntuhan bangunan tersebut. Beruntung ia terselamatkan, karena atap rumah tak
sampai menindihnya, sehingga ia dapat keluar dengan selamat dari bangunan
runtuh itu.
Bangunan berukukan
8 kali 10 meter yang didominasi dari bahan kayu itu luluh lantak. Termasuk atap
rumah yang gentengnya rusak, lantaran diporak porandakan angin.
Sejumlah warga, anggota
TNI dan Polisi serta relawan dari radio antar penduduk Indonesia (RAPI) Pati
membantu melakukan evakuasi. Termasuk, mengumpulkan barang-barang korban yang
masih bisa diselematkan.
Suyati, pemilik rumah
mengungkapkan, pada saat kejadian ia berada di dalam rumah hendak mengeluarkan
motornya untuk keperluan menjemput anaknya di sekolah. Tiba-tiba terdengar
suara kencang dan seketika itu bangunan rumah dibagian belakang rubuh, kemudian
bagian depan dimana ia berdiri saat itu.
”Saat itu saya, tidak
bisa berbuat banyak. Karena tepat diatas saya, rumah saya ambruk, untungnya saya tidak tertindih kayu. Lantaran pada saat bangunan
yang roboh, saya berada dibawah lubang atap,” ungkap Suyati.
Lanjutnya, pada saat
kejadian Suyati sempat panik lantaran kesulitan keluar dari reruntuhan itu. Namun
setelah dibantu warga sekitar, ia pun akhirnya dapat dievakuasi dari lokasi
tersebut.”Saya keluar dari reruntuhan, bangunan rumah sudah rata dengan tanah.
Saya juga tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalamnya,” imbuhnya.
Dari keterangan Suyati,
rumah tersebut ia tempati berdua bersama puterinya Gladis Kholifatiningrum yang
baru kelas IV SD. Karena sang suami Sugiyanto, bekerja sebagai perantauan di
luar daerah (Palembang).
Akibat musibah yang
menimpa Suyati ini, kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 50 juta lebih. Suyati masih belum mendapatkan penanganan dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) hingga saat ini. Sehingga, ia masih bingung setelah kejadian ini akan
tinggal dimana.
Rumah milik Suyati warga Gempolsari, Kecamatan Gabus dihantam puting beliung, Selasa (22/9/2015). |
0 komentar:
Posting Komentar