(Jateng Headline - PATI) Penyaluran beras untuk warga miskin (Raskin) Bulog Sub Divre II Pati ternyata tidak layak untuk dikonsumsi. Adanya penemuan beras berkutu itu terjadi
di Desa Mojomulyo, Kecamatan Tambakromo. Sedikitnya ada 5 karung beras dan beras berukuran 15 kilogram dari bulog berisi beras yang rusak,
karena bercampur dengan kutu dan ulat.
Salah satu warga desa setempat, Suyatmi (58), warga RT 2/RW IV Desa Mojomulyo menuturkan bahwa beras jatah yang dia terima memang tak layak dikonsumsi. Beras tersebut ternyata warnanya
kuning, berkutu, bahkan ada ulat dalam beras.
” Kalau biasanya beras jatah dari bulog tidak
seperti ini. Baru kali ini saja saya mendapat beras yang ada kutunya bahkan
sudah ada ulatnya. Jadi saya tidak tega karena jijik kalau memakannya,” ungkap
Suyatmi.
Sejumlah anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati
langsung melakukan pengecekan dilapangan. Setelah dilihat secara langsung beras yang dibagikan, memang
kondisinya sidah tidak layak untuk dikonsumsi.
Ketua Komisi B DPRD Pati Soetarto Oentersa setelah
memimpin langsung inspeksi mendadak (sidak) menyayangkan
atas kejadian tersebut. Pasalnya beras yang dibagikan untuk warga miskin
tersebut benar-benar tidak layak konsumsi.
”Ternyata benar, beras bantuan itu
banyak kutunya dan juga terdapat ulat. Tentunya kondisi ini tidak
bisa dibiarkan terus menerus. Dalam waktu dekat kami akan meminta pertanggung
jawaban dari Bulog,” tegasnya.
Sidak beras raskin yang tidak layak oleh Komisi B DPRD Pati di Desa Mojomulyo, Kecamatan Tambakromo |
Karena itu pihak DPR sempat meminta kepada bulog agar lebih
hati-hati dalam mendistribusikan raskin. Jangan sampai yang diterima masyarakat
kurang mampu itu, justru kondisinya tidak layak.
”Kasihan warga jika harus menerima beras tersebut. Harusnya bulog harus benar-benar serius untuk
mengutamakan kwalitasnya agar bisa dikonsumsi oleh warga yang kurang mampu” tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar