Desa Margotuhu Kidul Canangkan Gerakan Pembuatan Biopori Bagi Warganya

(Jateng Headline - PATI) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjelang musim penghujan yang diprediksi akan segera turun, mengharuskan melakukan sosialisasi dan pelatihan penanggulangan bencana banjir.

BPBD menggelar kegiatan tersebut di Balaidesa Margotuhu Kidul, Kecamatan Margoyoso, dengan dihadiri perwakilan dari warga setempat, Rabu (21/10/2015).   Pihak BPBD Pati memberikan pelatihan penanganan bencana banjir dengan cara sederhana, yang membuat lubang resapan atau lebih dikenal dengan biopori.

"BPBD merasa bertanggung jawab dengan adanya penanganan dan penanggulangan bencana banjir, dikarenakan Kabupaten Pati merupakan daerah langganan banjir.  Kami ingin mengajarkan cara sederhana yaitu dengan pembuatan lubang resapan atau biopori," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pati Suprapto.

Kegiatan itu menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi adanya banjir secara preventif. Dan dengan pelatihan tersebut diharapkan, jika terjadi banjir maka air akan segera meresap ke tanah.

"Jika setiap rumah membuat lubang resapan maka akan ada ratusan bahkan ribuan biopori, yang ketika banjir bisa meresap langsung ke tanah," terangnya.

Di samping itu, biopori memang harus digalakkan karena bisa juga menjadi tempat pembuatan kompos jika dimasukkan sampah daun.  Ada berbagai fungsi jika biopori ini dibuat oleh masyarakat Margotuhu Kidul ataupun seluruh masyarakat Kabupaten Pati.
"Pada dasarnya, lubang biopori jika dimasukkan  sampah organik yang tak terpakai. Lima belas hari sudah jadi kompos. Tanah kompos inilah yang secara otomatis membuat saluran-saluran kecil yang berfungsi menyerap air dan menyuburkan tanah," ujarnya.

Karena itu, ia mengimbau kepada warga untuk tidak membakar sampah organik kering yang justru menyebabkan polusi udara.

"Jangan bakar sampah organik. Sebaiknya manfaatkan untuk membuat lubang biopori yang memiliki sejuta manfaat," bebernya.

Sementara Kepala Desa Margotuhu Kidul, Bambang Endrapuspita mengatakan bahwa sosialisasi dan pelatihan biopori memang permintaan dari pihaknya, dikarenakan desanya merupakan daerah langganan banjir sehingga perlu penanganan dan pencegahan banjir.

"Daerah kami memang sering terkena banjir oleh karena itu kami meminta pelatihan dari BPBD Pati untuk memberikan cara sederhana penanggulangan banjir, yaitu pembuatan lubang resapan," katanya.

Dan dimungkinkan pembuatan biopori di Desa Margotuhu bisa menjadi pioner di Kabupaten Pati untuk penanggulangan banjir. Selain itu pembuatan biopori serentak di rumah-rumah diharapkan bisa menjadi percontohan di Kabupaten Pati nantinya.

"Kami akan mencanangkan pembuatan biopori di setiap rumah-rumah warga, sehingga jika terjadi banjir, akan segera meresap ke tanah.  Selain itu sebagai desa percontohan pembuatan biopori di Kabupaten Pati," pungkasnya.
Perwakilan warga Desa Margotuhu Kidul mendengarkan serius sosialisasi dan pelatihan penanganan banjir, Rabu (21/10/2015).













Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar