(Jateng Headline - PATI) Tangis haru dan histeris mewarnai setelah melihat anaknya Dwi Kartika (10) semata wayang terbujur kaku. Anak dari
pasangan Suharti dan Yusup ini ditemukan
tewas diembung pertanian bantuan dari pemerintah, Jumat (23/10/2015) siang.
Ibu korban sangat terpukul dengan kepergian anak semata wayangnya yang baru duduk dibangku kelas lima MI Rodutul Mutaalimin di Desa Pesagi, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Menurut saksi mata bernama Suratman mengatakan bahwa korban bersama temannya bermain diareal lokasi embung tersebut. Namun naas nasib bagi Dwi Kartika, ketika dia mau cuci muka kemudian terpeleset dan jatuh. Karena airnya sangat dalam dan korban tidak bisa berenang akhirnya tengelam hingga berujung maut.
“Dwi dan temannya sebenarnya hanya bermain di sekitar embung, dan ketika akan cuci muka dia terpeleset dan jatuh ke dalam embung. Anak masih kecil jadi dia belum bisa berenang,” jelasnya.
Suratman juga menambahkan bahwa Dwi Kartika ini bermain bersama temannya dilapangan Desa Pesagi, yang letaknya persis disamping embung pertanian. Karena capek kemudian korban cuci muka dan terpeleset yang pada akhirnya tenggelam hingga tewas.
“Saya bersama tiga orang sempat mencari korban di dalam embung, ketika saya temukan sudah tidak bernyawa lagi,” paparnya.
Diperkirakan kejadian tersebut dikarenakan embung belum diberi pagar pengamanan. Mendapat informasi kejadian tersebut Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Sementara pihak Kepala Desa Pesagi belum bisa memberikan keterangan secara pasti terkait embung tersebut. Kepala Desa mengklaim bahwa embung pertanian bantuan pemerintah itu belum resmi diserahkan pihak desa, sehingga Kepala Desa belum berani memasang pagar keamanan.
“Kami belum berani memasang pagar dikarenakan embung tersebut secara resmi diserahkan ke pihak desa, walaupun lokasinya di desa kami,” jelasnya.
Embung pertanian bantuan dari pemerintah seluas 25 meter persegi dengan kedalaman 3 meter lebih ini rencananya untuk mengairi sawah, namun sayangnya embung pertanian itu tanpa ada pagar keamanan sehingga membahayakan bagi anak anak.
Atas meninggal Dwi Kartika masih menjadi bahan pertimbangan pihak Kepala Desa. Karena ini merupakan musibah, ibu korban sabar dan tawakala serta menerima kejadian tersebut.
Ibu korban sangat terpukul dengan kepergian anak semata wayangnya yang baru duduk dibangku kelas lima MI Rodutul Mutaalimin di Desa Pesagi, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Menurut saksi mata bernama Suratman mengatakan bahwa korban bersama temannya bermain diareal lokasi embung tersebut. Namun naas nasib bagi Dwi Kartika, ketika dia mau cuci muka kemudian terpeleset dan jatuh. Karena airnya sangat dalam dan korban tidak bisa berenang akhirnya tengelam hingga berujung maut.
“Dwi dan temannya sebenarnya hanya bermain di sekitar embung, dan ketika akan cuci muka dia terpeleset dan jatuh ke dalam embung. Anak masih kecil jadi dia belum bisa berenang,” jelasnya.
Suratman juga menambahkan bahwa Dwi Kartika ini bermain bersama temannya dilapangan Desa Pesagi, yang letaknya persis disamping embung pertanian. Karena capek kemudian korban cuci muka dan terpeleset yang pada akhirnya tenggelam hingga tewas.
“Saya bersama tiga orang sempat mencari korban di dalam embung, ketika saya temukan sudah tidak bernyawa lagi,” paparnya.
Diperkirakan kejadian tersebut dikarenakan embung belum diberi pagar pengamanan. Mendapat informasi kejadian tersebut Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Sementara pihak Kepala Desa Pesagi belum bisa memberikan keterangan secara pasti terkait embung tersebut. Kepala Desa mengklaim bahwa embung pertanian bantuan pemerintah itu belum resmi diserahkan pihak desa, sehingga Kepala Desa belum berani memasang pagar keamanan.
“Kami belum berani memasang pagar dikarenakan embung tersebut secara resmi diserahkan ke pihak desa, walaupun lokasinya di desa kami,” jelasnya.
Embung pertanian bantuan dari pemerintah seluas 25 meter persegi dengan kedalaman 3 meter lebih ini rencananya untuk mengairi sawah, namun sayangnya embung pertanian itu tanpa ada pagar keamanan sehingga membahayakan bagi anak anak.
Atas meninggal Dwi Kartika masih menjadi bahan pertimbangan pihak Kepala Desa. Karena ini merupakan musibah, ibu korban sabar dan tawakala serta menerima kejadian tersebut.
Embung yang memakan korban bocah berumur 10 tahun di Desa Pesagi, Kecamatan Kayen, Jumat (23/10/2015) siang. |
0 komentar:
Posting Komentar