Peneliti Jerman : Menjadi Petani Tidak Menarik Regenerasi Berkurang

(Jateng Headline - PATI) Kehidupan petani bagi kebanyakan orang atau masyarakat Indonesia bukanlah suatu hal yang menarik.  Petani biasanya hanya berkutat dengan tanaman, sawah atau lahan dan hasil pertaniannya. Petani dianggap tidak punya nilai lebih dibanding dengan pekerjaan lain yang dianggap lebih bergengsi.

Namun tidak demikian dengan salah satu peneliti asal Jerman yang sangat tertarik dengan kehidupan petani.  Petani dianggapnya adalah seorang pahlawan yang bisa menyediakan sesuatu yang lebih seperti makanan.  Dikarenakan di Jerman, petani dianggapnya sudah tidak ada.

"Petani adalah luar biasa, jika tidak ada petani maka kita semua akan kelaparan.  Dan itu sangat mengakar di Indonesia," jelas Research Associate Goethe Universitat Frangkfurt Am Main, felix Anderl, M.A.

Dia membandingkan di Indonesia dengan Jerman, bahwa di Indonesia ada ribuan bahkan jutaan petani, tetapi berbanding terbalik dengan di Jerman yang sudah tidak ada sama sekali petani.  Dikarenakan petani di Jerman sudah terkikis oleh perusahaan besar di bidang pertanian.

"Petani Indonesia sangat punya peran di dunia, untuk itu saya tertarik untuk melakukan penelitian di sini. Dan itu berbeda dengan petani lain di dunia," paparnya ketika berkunjung ke kantor Serikat Petani Indonesia (SPI) Jawa Tengah.

Kultur, tradisi yang berbeda dengan Jerman membuat petani di Indonesia masih bisa berkembang di bandingkan dengan di Jerman.  Walaupun di satu sisi regenerasi petani di Indonesia juga mengalami penurunan.

"Petani di Kabupaten Pati sangat luar biasa, saya melihatnya dalam perjalanan ke kantor SPI ini.  Dan itu tidak terlihat di Jerman, dikarenakan sudah menjadi milik perusahaan besar.  Menjadi petani sepertinya sudah tidak menarik lagi bagi sebagain besar masyarakat," terangnya, sambil mencicipi pisang yang di Jerman harus membeli dengan harga tinggi.

Felix tertarik dengan gerakan petani di Indonesia selain kehidupan dan gaya bertani yang tentunya berbeda dengan negara lainnya.  Selain itu, petani di Indonesia sebenarnya menjadi kampiun dan terdepan dalam pertemuan petani-petani seluruh dunia.

Sementara itu Ketua SPI Jateng, Edi Sutrisno juga menjelaskan bahwa regenerasi petani di Indonesia juga sudah mengalami penurunan.  Anak petani justru banyak yang tidak mau meneruskan usaha orang tuanya yang sebagai petani. 

"Petani adalah profesi terhormat yang tidak digandrungi anak muda di Indonesia.  Regenerasi petani memang sulit dilakukan.  Banyak faktor yang berpengaruh, salah satunya adalah faktor gengsi dan status yang.  Petani dianggap marjinal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia," jelasnya.

Hal itu tentu berbeda dengan di Jerman, di Indonesia sangat jarang sekali yang tertarik menekuninya.  Profesi petani hanya menjadi profesi yang turun temurun.  Sedang di Jerman, petani tergerus oleh perusahaan besar yang menguasai lahan pertanian, sehingga petani menjadi mati.

"Regenerasi petani memang menjadi problem di Indonesia, oleh karena itu menjadi profesi petani menjadi profesi yang menjanjikan adalah menjadi tantangan kedepan," pungkasnya.
Peneliti asal Jerman yang tertarik dengan kehidupan dan gerakan petani di Kabupaten Pati, di kantor SPI Jateng, Minggu (18/10/2015).
















Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar