(Jateng Headline - PATI) Masih minimnya penyebaran informasi program penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Pati, Jawa Tengah melalui informasi publik menjadi perhatian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Pati. Oleh karena itu KPA Pati mengadakan rapat koordinasi program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS dengan mengundang jurnalis dari beberapa media di Kabupaten Pati, Sabtu (10/10/2015) di Punkggonane Cafe.
“Penyebaran informasi melalui media informasi publik memang dinilai masih minim, sehingga masyarakat juga belum memahami secara detail tentang HIV dan AIDS,” terang Wakil Sekretaris KPA, Sinarto pada pembukaan diskusi.
Tingginya angka kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Pati sejak tahun 1996 hingga tahun 2015 ini mencapai 777 orang dan 103 orang dipastikan meninggal dunia. Minimnya dan rendahnya masyarakat dan populasi kunci dalam memanfaatkan layanan konseling dan test HIV yang merupakan tahapan terpenting dalam membongkar endemic HIV dan AIDS.
“Makanya kami berharap dengan menggandeng teman jurnalis dari media cetak dan elektronik, pengetahuan tentang HIV dan AIDS menjadi dimengerti oleh masyarakat, sehingga orang yang terjangkiti tidak menjadi termarjinalkan. Dikarenakan masyarakat kemudian menjadi antipasti terhadap penderita HIV,” jelasnya.
KPA Kabupaten Pati juga menilai masih minimnya informasi publik terkait hal tersebut. Oleh karena itu KPA Pati bersama Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPPKB), Dinsosnakertans, Dishubkominfo dan Humas Pemkab Pati mengadakan koordinasi dengan jurnalis dari beberapa media di Pati.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Dr. Edi Sulistiyono juga menaggapi bahwa persoalan tingginya angka pengidap HIV dan AIDS menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya Dinas Kesehatan saja.
“Yang terpenting adalah pemberian sosialisasi pada masyarakat tentang HIV AIDS itu sendiri secara gamblang. Ketidaktahuan penularan HIV AIDS oleh masyarakat menjadi sebuah antipati pada si penderita. Kalau hanya jabat tangan, makan bersama tentu tidak membahayakan. Oleh karena itu diharapkan peran media menjadi penyampai informasi harus benar-benar tersampaikan,” tandasnya.
Rapat koordinasi yang dikemas santai dengan diskusi ini pun agar penginformasian terkait HIV dan AIDS di Kabupaten Pati bisa lebih ditekan. Sedangkan rakor tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan peran serta SKPD dan jurnalis dalam penyebaran informasi program penanggulangan HIV dan AIDS melalui media informasi publik.
“Kita sudah membentuk KPA di kecamatan dan diharapkan sosialisasi bisa tersampaikan hingga ke desa-desa. Namun demikian jika ditunjang dengan peran media maka akan lebih mendalam lagi informasi dan pemahaman tentang HIV AIDS,” paparnya.
Oleh karena itu pengoptimalan program kerja KPA Kabupaten Pati yang bersinergi dengan SKPD, LSM dan Lembaga Masyarakat harus terus didorong. Selain itu media informasi publik diharapkan lebih punya peran aktif untuk menekan penyebaran HIV dan AIDS di Kabupaten Pati.
Rakor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pati dengan SKPD dan jurnalis dari beberapa media di Pati, Sabtu (10/10/2015). |
0 komentar:
Posting Komentar