(Jateng Headline - TIPS) Krisis saat pandemi, membuat semua orang harus memutar otak, agar bisa bertahan hidup. Salah satunya dengn mencoba berbagai usaha, agar kebutuhan tetap tercukupi. Beternak burung murai batu, mungkin bisa menjadi alternatif usaha yang menjanjikan. Tapi, ada syarat mutlak yang harus dipenuhi, yaitu punya kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi, jika ingin berhasil.
Alternatif usaha, ketika krisis saat pandemi mungkin salah satunya bisa mencoba dengan melakukan kegiatan, yang berhubungan dengan kegemaran atau hoby. Beternak burung misalnya, mungkin tidak hanya sekedar menjadi hoby saja, namun bisa mendatangkan pundi uang.
Memelihara burung tentu berbeda dengan beternak burung. Tetapi dari sekedar hobi memelihara burung, bisa dilanjutkan dengan beternak. Syaratnya, hobi tersebut dikolaborasikan dengan niat, kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi. Kenapa demikian, karena tanpa syarat tersebut, mustahil akan bisa berhasil.
Seperti yang dilakukan oleh M Diyono, warga Wedarijaksa Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Jawa Tengah. Dirinya rela untuk tidak keluar dari rumah, karena setiap dua jam harus menyuapi anak burung murai batu, yang masih bayi.
"Ya harus sabar, karena setiap dua jam sekali harus menyuapi anakan burung. Sehingga tidak bisa keluar sam sekali," jelasnya.
Dengan sabar dan telaten, Diyono pun menyuapi burung tersebut layaknya anaknya sendiri. Kegiatan tersebut dilakukannya setiap hari tanpa ada rasa jenuh. Karena dirinya sadar dengan modal sabar dan telaten serta niat yang kuat, maka usaha yang dilakukan pasti mengalami keberhasilan.
"Kuncinya harus sabar, ada niat kuat serta telaten. Tanpa itu semua tidak akan bisa berhasil," tandasnya.
Terbukti rumah Diyono, bahkan ditempati semua burung miliknya. Baik burung indukan maupun burung yang sudah mandiri menginjak remaja. Jerih payahnya pun berhasil dan tidak terbayang, jika dari harga anakan burung murai batu di pasaran mencapai dua juta rupiah.
"Rumah saya bahkan seperti kandang, karena kami yang mengalah untuk usaha ternak burung murai ini. Untuk harga anakan dikisaran dua jutaan," terangnya.
Tentu harga yang sangat tinggi dan menjanjikan di saat serba sulit seperti ini. Kini, Diyono mempunyai tujuh pasang indukan burung murai batu, yang ditangkarkan. Jika dalam satu bulan bisa beranak dua hingga tiga burung saja, maka ada pemasukan sekitar empat hingga enam juta rupiah.
"Lumayan besar untuk kami, apalagi kondisi sekarang serba sulit. Tentu bisa membantu sekonomi keluarga," terangnya.
Sementara untuk burumg murai batu yang sudah jadi, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Di rumah Diyono, puluhan sangkar burung murai batu berjajar. Suara kicau burung ramai terdengar, menambah suasana menjadi tenteram seiring dengan suksesnya alternatif usaha yang menjanjikan. Kini dari sekedar hoby menjadi alternatif usaha yang bisa memberikan pemasukan besar bagi kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar