WEKPS Asah Kreativitas Anak Usai Belajar Daring

(Jateng Headline - PENDIDIKAN)  Belajar daring  (dalam jaringan online)  di masa pandemi Covid-19 membuat anak-anak menjadi jenuh. Tidak sedikit anak-anak yang akhirnya tidak bisa melakukan sosialisasi  dengan teman sebayanya.  Dan terutama yang paling menakutkan  adalah ketergantungan dengan smartphone

Di Kabupaten Pati Jawa Tengah, agar anak-anak tidak tergantung dengan smartphone ada sebuah cara yang dilakukan  yaitu  mengajak anak-anak membuat kerajinan dari limbah, usai belajar daring. 

Apalagi, oleh UNICEF peringatan Hari Anak Sedunia 2020 mengambil tema  "Satu hari untuk menata dunia yang lebih baik untuk setiap anak"  atau  a day to reimagine a better future for every child.  


 

Pandemi Covid-19 menempatkan dunia dalam situasi krisis,  begitupula dengan anak-anak. Pandemi yang terjadi saat ini memiliki pengaruh besar bagi kesejahteraan anak-anak,   sehingga apabila tidak segera ditangani  dampaknya dapat berlangsung seumur hidup. 

Di Indonesia, anak-anak harus melakukan belajar jarak jauh atau daring  yang dalam kesehariannya menggunakan smartphone. Kondisi ini  juga mempunyai dampak besar bagi anak-anak,  karena mereka tidak bisa melakukan sosialisasi dengan teman sebayanya.  Tidak hanya itu, belajar daring juga mempunyai dampak ketergantungan smartphone.  Banyak anak yang selepas belajar daring, kemudian keterusan main smartphone. 

Dampak ini menimbulkan keprihatinan bagi orang tua.   Wisata Edukasi Komunitas Pangan Sehat (WEKPS) di Desa kedungbulus Kecamaan Gembong  yang tutup selama pandemi mengajak anak-anak sekitar lokasi dengan mengasah kreativitas. Salah satunya dengan membuat kerajinan memanfaatkan barang bekas. 

"Kami prihatin melihat anak-anak yang keterusan bermain smartphone usai belajar daring.  Oleh karena itu kami memanfaatkan WEKPS yang tutup selama pandemi ini, dengan mengajak anak-anak mengasah kreativittas," terang Wahyu Mangantasno, mahasiswa penggagas yang juga sedang belajar jarak jauh di rumah. 

Anak-anak inipun terlihat ceria bisa berkumpul dengan temannya. Mereka juga melakukan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, jaga jarak serta mencuci tangan.  

"Kerajinan yang dibuat ini adalah vas bunga, tempat teh, tempat pensil dan lainnya.  Anak-anak terlihat gembira dengan aktivitas membuat kerajinan ini, kami ikut bahagia," tambahnya.

Salah satu anak, bernama Surya adalah siswa kelas tiga  sekolah dasar,  bahkan asyik mengecat vas bunga  yang terbuat dari longsongan lakban dan benang. 

"Saya membuat kerajinan dari bahan bekas dan saya senang bisa berkumpul bersama dengan teman.  Ini saya lakukan usai belajar daring," katanya.

Sementara Sekar siswa kelas V sekolah dasar juga sedang asyik menggandeng longsongan bekas benang dengan lem, terlihat sangat ceria.  Dirinya merasa jenuh dengan pembelajaran daring karena harus terus.

"Saya suka dengan membuat kerajinan ini, karena agak bosan dengan bermain smartphone.  Selain itu, keseringan bermain hp juga bisa merusak kesehatan dan tidak bagus untuk perkembangan mental," tandasnya. 

Kecenderungan tergantung dengan smartphone usai belajar daring, kebanyakan anak-anak justru bermain game di smartphone. Kondisi ini  tentu sangat membahayakan.  

Apa yang sudah dilakukan oleh WEKPS merupakan dan kemudian punya ide untuk mengajak anak-anak membuat kerajinan dari barang bekas.  Selain agar anak-anak supaya tidak mengalami kejenuhan, hal itu juga untuk memberikan edukasi memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang berguna.



Dampak pandemi covid 19 memang sangat luar biasa bagi anak-anak.  Mereka yang seharusnya bisa merasakan keceriaan dan kebahagian,  bisa belajar dan bermain bersama temannya,  semua harus pupus karena semua harus di rumah. 

Oleh karena itu orang tua harus berhati-hati dalam melakukan pengawasan,  serta lebih bijaksana lagi agar anaknya tidak kecanduan bermain handphone. 

Share on Google Plus

About pati streaming

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar