(Jateng Headline - EKONOMI) Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Juwana berdampak pada ratusan hektar tanaman padi di Desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Jawa Tengah, terancam gagal panen dan kerugian diperkirakan hingga milyaran rupiah.
Perihal
tersebut diungkapkan Kepala Desa, Nur Yahya terkait dengan kondisi pertanian di desanya saat kondisi intensitas hujan yang tinggi. Menurutnya, ada sekitar 300 hektar persawahan yang
ditanami padi terendam air, padahal, padi yamg ditanam petani beberapa
bulan lalu sudah mulai menguning dan siap dipanen minggu depan.
“Karena
banjir ini, para petani di desa kami terpaksa harus panen dini, hal itu
dilakukan untuk mengurangi kerugian yang dialaminya,” ungkapnya.
Disampaikan,
jika ditotal jumlah kerugian diperkirakan mencapai hingga milyaran
rupiah dari biaya produksi yang sudah mereka keluarkan.
”Jumlah kerugian yang dialami petani bisa mencapai tujuh milyar, kalau dalam minggu ini air terus meninggi,” jelasnya.
Yahya
juga berharap kepada pemerintah, supaya anak Sungai Juwana yang sudah
dangkal untuk dinormalisasi. Menurutnya, sebagian besar air melimpah ke
lahan petani berasal dari anak sungai Juwana yang melintasi di area
sawah tersebut.
“Kami berharap kedepan aliran anak
sungai juwana dapat dinormalisasi, supaya kedepan dapat mengurangi debit
air yang ada disungai tersebut,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar