(Jateng Headline - PATI) Penjabat
(Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menyalurkan
bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada korban banjir
bandang di Desa Bulumanis Kidul dan Tunjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kamis (23/9/2022).
Penyerahan bantuan dilakukan di lokasi bekas banjir, yakni di Desa Tunjungrejo. Bantuan
yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jateng itu
diperuntukkan bagi 17 warga di kedua desa yang rumahnya rusak berat dan
hilang disapu banjir bandang pada 14 Juli 2022 lalu.
Henggar menyebut, total bantuan yang ia salurkan ialah Rp 210 juta.
"Warga
yang rumahnya hilang masing-masing mendapat Rp 15 juta, sedangkan yang
rumahnya rusak berat mendapat Rp 10 juta," terang Henggar.
Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro salurkan bantuan Pemprov untuk korban banjir bandang di Margoyoso, Kamis (22/9/2022). |
Pj
Bupati berharap, bantuan ini bisa bermanfaat bagi korban banjir
bandang, terutama untuk merehab atau memperbaiki kembali rumahnya yang
rusak.
Sebagaimana pernah
diberitakan sebelumnya, para korban banjir di Tunjungrejo dan Bulumanis
Kidul juga sudah mendapat bantuan dari sejumlah pihak lain.
Diantaranya
dari pemerintah daerah dan berbagai lembaga sosial kemanusiaan, di
antaranya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pati.
Ada
pula bantuan hasil donasi masyarakat, termasuk dari para Aparatur Sipil
Negara (ASN) melalui Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Pati.
Sementara
itu, Kepala Desa Tunjungrejo, Mochammad Ali Zuhdi, mengatakan bahwa
pembangunan kembali rumah warga yang rusak sudah berlangsung.
"Alhamdulillah
sudah proses rehabilitasi rumah yang rusak. Di Tunjungrejo saat ini
tinggal empat rumah yang masih dalam proses pembangunan, yakni tiga
rumah yang hilang dan satu rusak berat," kata dia.
Ia berharap, sisa empat rumah yang belum tuntas pengerjaannya bisa rampung dibangun pada Oktober 2022 ini.
Zuhdi
menyebut, total rumah yang rusak, baik rusak ringan, sedang, berat,
maupun hilang akibat banjir bandang di desanya ialah sebanyak 17.
Sejauh
ini, imbuh Zuhdi, total bantuan yang diterima untuk perbaikan rumah
warga di Desa Tunjungrejo mencapai sekitar Rp 400 juta. Dana sejumlah itu dibagi untuk membangun kembali 17 rumah yang rusak.
"Dengan
dana segitu kami baru bisa membangun rumah abangan (tembok dan lantai
belum diplester-red). Dapur juga belum," tambah Zuhdi.
Pada
kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa saat ini masih ada
beberapa infrastruktur desa yang turut rusak akibat banjir namun belum
tersentuh perbaikan.
Di antaranya ialah talut jalan, saluran irigasi, dan jalan desa untuk akses pertanian. Ia berharap perbaikan fasilitas umum itu juga bisa segera ditangani.(SWN)
0 komentar:
Posting Komentar