(Jateng Headline - PATI) Guna memperkuat ketahanan pangan dan menyikapi mahalnya beras, Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) Pati melakukan launching beras kemasan yang diberi nama Beras Jampisawan.
Peluncuran beras Jampisawan ini, bertepatan dengan hari jadinya yang ke 15 tahun. Sehingga momen tersebut sangat berarti, untuk komunitas yang dikenal getol dengan isu lingkungan.
"Peluncuran beras ini, bertujuan untuk menguatkan ketahanan pangan untuk anggota komunitas," ujar juru bicara Jampisawan, Ari Subekti, Senin (20/5/2024) usai launching beras di Desa Jambean Kidul Kecamatan Margorejo Pati.
Ari juga mengatakan, bahwa produk dari komunitasnya juga untuk menyikapi harga beras yang fluktuatif di pasaran.
"Beras jampisawan ini diharapkan bisa mengatasi permasalah yang sekarang terjadi, seperti harga beras yang fluktuatif," tandasnya.
Ditambahkan oleh Ari, bahwa peluncuran beras Jampisawan, sebenarnya sudah direncanakan sejak lama namun belum bisa kita lakukan.
"Ketahanan pangan anggota Jampisawan merupakan fokus utama kami, karena harga beras cukup tinggi hingga Rp 15 ribu," imbuhnya.
Ari juga melihat adanya ketimpangan, antara harga gabah tingkat petani dengan harga beras yang terpaut cukup tinggi, sehingga muncul ide untuk memproduksi beras Jampisawan.
"Beras diproduksi oleh anggota jampisawan yang berprofesi sebagai petani dan nantinya dijual kepada anggota yang membutuhkan," jelasnya.
Menurut Ari, Jampisawan memiliki ribuan anggota. Mereka terdiri dari 700 petani, 400 nelayan tradisional, dan profesi lainnya seperti buruh. Sehingga prospek beras Jampisawan sangatlah bagus.
"Untuk kualitas dan harga beras jampisawan, tentu berbeda dengan beras di pasaran. Kualitas beras jelas bagus dengan harga terjangkau untuk anggota," tambahnya.
Jampisawan, menurut Ari, bahkan memikirkan jika nelayan nantinya bisa membayar beras dengan hasil tangkapan, dan kemudian hasil tangkapan itu bisa dikelola oleh pengurus. (HP)
0 komentar:
Posting Komentar